Film Buya Hamka

Film Buya Hamka: Drama Biografi yang Sangat Inspiratif

Film Buya Hamka adalah film drama biografi Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino Bastian sebagai Hamka. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, dan Ben Kasyafani.

Ide pembuatan film mengenai Hamka pertama kali digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2014 saat Din Syamsuddin menjabat sebagai Ketua MUI. Produksinya dilakukan oleh Falcon Pictures dan Starvision Plus, bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film. Dan film ini dirilis dalam dua volume, yaitu Buya Hamka Vol. 1 yang tayang di bioskop pada 19 April 2023 dan Buya Hamka Vol. 2 yang tayang di Netflix pada 17 Agustus 2023. ¹³

Sinopsis Film Buya Hamka

Mengisahkan perjalanan hidup Hamka, seorang ulama, sastrawan, dan tokoh politik yang lahir di Minangkabau pada tahun 1908. Dan film ini mengambil latar belakang berbagai tempat dan zaman yang menjadi saksi bisu perjuangan Hamka, mulai dari Sumatera Barat, Makassar, Medan, Jakarta, hingga Mekkah.

Volume pertama film ini berfokus pada periode di mana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca.

Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat. Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya.

Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.

Volume kedua film ini melanjutkan kisah Hamka setelah kemerdekaan Indonesia, di mana Hamka terlibat dalam berbagai peristiwa penting seperti Konstituante, Masyumi, PRRI, hingga G30S/PKI.

Hamka juga menghadapi tantangan dalam bidang keilmuan, seperti penulisan Tafsir Al-Azhar, perdebatan dengan Nurcholish Madjid, dan pembentukan MUI. Film ini juga menampilkan sisi romantik Hamka dengan istrinya, Sitti Raham, yang selalu setia mendampingi Hamka dalam suka dan duka.

Latar Belakang Tempat dan Pemain Film Buya Hamka

Mengambil lokasi syuting di beberapa tempat yang bersejarah bagi Hamka, seperti rumah kelahirannya di Maninjau, Sumatera Barat, Masjid Raya Makassar, Medan, Jakarta, dan Mekkah.

Kemudian, film ini juga menggunakan beberapa bahasa selain Indonesia, seperti Minangkabau, Arab, Melayu, Makassar, Belanda, dan Jepang, untuk menunjukkan kekayaan budaya dan latar belakang Hamka.

Pemeran utama film ini adalah Vino Bastian, yang berperan sebagai Hamka. Vino mengaku merasa tertantang dan terhormat untuk memerankan tokoh yang sangat berpengaruh bagi bangsa Indonesia. Vino mengaku harus melakukan banyak riset dan latihan untuk mempersiapkan diri, termasuk belajar bahasa Arab dan membaca karya-karya Hamka.

Pemeran lain yang turut andil dalam film ini adalah Laudya Cynthia Bella, yang berperan sebagai Sitti Raham, istri Hamka. Laudya mengatakan bahwa perannya sangat menarik karena Sitti Raham adalah sosok wanita yang kuat, cerdas, dan setia. Laudya juga mengaku harus beradaptasi dengan gaya berpakaian dan berbicara yang berbeda dari kebiasaannya.

Selain itu, film ini juga menampilkan Donny Damara sebagai Haji Rasul, ayah Hamka, Desy Ratnasari sebagai Ummi Safiyah, ibu Hamka, Ben Kasyafani sebagai Zainuddin Labay El Yunusy, sahabat Hamka, Marthino Lio sebagai Amir, anak angkat Hamka, Anjasmara sebagai Soekarno, presiden Indonesia, Verdi Solaiman sebagai Abdul Karim, kakak Hamka, dan banyak lagi. ¹²

Kesimpulan

Buya Hamka adalah film yang layak ditonton bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat sosok Hamka, seorang ulama, sastrawan, dan tokoh politik yang memiliki banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia.

Dan film ini tidak hanya menampilkan sisi keilmuan dan perjuangan Hamka, tetapi juga sisi kemanusiaan dan kekeluargaan Hamka. Film ini juga menghadirkan kualitas produksi yang baik, mulai dari sinematografi, musik, kostum, hingga akting para pemain.

Kerennya lagi, film ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk mengikuti jejak Hamka dalam berbuat yang terbaik bagi agama, bangsa, dan negara.

So, bagi kalian yang masih belum nonton film ini, atau masih bingung ingin nonton film apa? Maka bisa langsung gas pol ke bioskop terdekat. Selamat menonton.